Posting by PMR WIRA SMK N1 WARUREJA
PALANG MERAH INDONESIA
Kali ini kami akan menampilkan sejarah Palang Merah Indonesia sbagai apresiasi dan tambhan wawasan ilmu pengetahuan para pengunjung blog setia ini dan temen-temen pmr wira pada umumnya.
Rabu, 13 November 2013
MATERI SANITASI DAN KESEHATAN PMI
sanitasi by PMR WIRA SMK Neswa
Cakupan Sanitasi
PMI
1.
Pembuangan Tinja (Jamban)
2.
Pengelolaan Limbah Padat (sampah)
3.
Pengelolaan Limbah Cair dan Drainase
4.
Pengendalian Vektor
5.
Promosi Kesehatan
6.
Penanganan Mayat (Penanganan Mayat: PMI hanya
sebatas pada proses identifikasi dan evakuasi, selanjutnya berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat sesuai Tupoksi )
Sumber : Materi Pelatihan
Sanitasi dan Promosi Kesehatan PMI
Fakta Terkait
Sanitasi dan Promkes
1.
Penyakit
terkait air, sanitasi dan hygiene menyumbangkan 3,5 % dari total kematian di
Indonesia (WHO, 2008) http://www.searo.who.int/en/Section23/Section1000_15436.htm
2.
Penyebab kematian bayi umur 29 hari-11 bulan terbanyak
(55,2%) disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan intervensi
lingkungan dan perilaku, yaitu DIARE (31,4%) dan PNEUMONIA (15,5%) (Riskesdas
2007)
SEJARAH PALANG MERAH REMAJA ( PMR )
PALANG MERAH REMAJA ( PMR )
Terbentuknya Palang Merah Remaja
dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu
Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan
tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya
turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas
ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta
Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang
Merah Remaja.
Pada tahun 1919 didalam siding Liga
Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah
Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960,
dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah
memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV
tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang
dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
MATERI DONOR DARAH
DONOR DARAH
a. Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :
a. Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :
- umur 17 - 60 tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter ) - Berat badan minimum 45 kg
- Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)
- Tekanan darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg - Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit
- Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr %
Pria minimal = 12,5 gr % - Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
b. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
- Pernah menderita hepatitis B
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PALANG MERAH
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PALANG MERAH
ORGANISASI PALANG MERAHA. GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan;
* Pertama, membentuk organisasi
Langganan:
Postingan (Atom)